DOCKING.ID BLOG

Indonesia Maritime Blog Informations

TEKNIS

DEFINISI INERT GAS & INERT GAS SYSTEM PADA KAPAL TANKER

picture: www.pexels.com

Kapal tanker membawa muatan minyak dengan grades muatan yang berbeda-beda, yang memiliki karakteristik dapat menghasilkan uap dan gas (flammable vapors and gases) yang mudah terbakar pada saat dimuat ke kapal atau selama muatan tersebut ditransportasikan. Walaupun kapal tanker tidak dalam kondisi bermuatan, ruang kargo (cargo hold) masih terdapat gas mudah terbakar yang berbahaya.

Apabila uap yang dihasilkan oleh muatan minyak bercampur dengan udara yang kandungan utamanya adalah oksigen, maka akan terjadi ledakan yang mengakibatkan kerusakan dan korban jiwa. Ledakan juga dapat menyebabkan polusi dikarenakan adanya tumpahan minyak ke laut. Untuk menghindari terjadinya ledakan maka digunakan Inert Gas System pada kapal tanker.

    Inert Gas System adalah sistem keamanan pencegahan ledakan pada kapal tanker dengan memasukkan Inert Gas ke dalam tangki muatan untuk menjaga agar kadar oksigen dalam keadaan rendah dan mengurangi hydrocarbon di atmosfer tangki muatan pada kadar yang aman.

Inert Gas adalah gas atau campuran bermacam-macam gas yang dapat mempertahankan kadar oksigen dalam presentase rendah sehingga dapat mencegah terjadinya ledakan atau kebakaran. Sedangkan kondisi Inert adalah kondisi dimana kadar oksigen pada tangki muatan dipertahankan dalam kadar 8% atau kurang dibandingkan dengan jumlah volume gas yang ada pada atmosfer tangki muatan tersebut.


Sumber: https://www.marineinsight.com

Bercampurnya antara hydrocarbon dan udara tidak akan menimbulkan ledakan kecuali apabila komposisinya masih berada pada daerah yang dikenal dengan flammable range, daerah ini dibatasi dengan lower flammable limit dan upper flammable limit. Apabila konsentrasi hydrocarbon berada dibawah flammable range berarti tidak terdapat gas hydrocarbon yang cukup untuk menyebabkan terjadinya pembakaran, sedangkan apabila kadar hydrocarbon berada diatas flammable limit berarti tidak cukup udara untuk membakar.

Secara umum ada beberapa ketentuan tentang Inert Gas System menurut Rules Biro Klasifikasi Indonesia Vol III Section 15 Special Requirements for Tankers, diantaranya:

  • Inert gas dapat dihasilkan oleh main atau auxiliary boiler, inert gas generator dengan independent burner units, nitrogen generator atau peralatan lainnya.
  • Pada kondisi normal operasional Inert Gas System harus mencegah udara masuk ke tangki dan menjaga kandungan oksigen pada atmosfer tangki minimal 8 % dari volume.
  • Memasukkan inert gas ke dalam tangki yang kosong bertujuan untuk mengurangi kandungan hydrocarbon hingga kurang dari 2 % dari volume.
  • Kandungan oksigen pada inert gas tidak lebih dari 5 % dari volume.

Sumber: https://www.marineinsight.com

Ada beberapa komponen pada Inert Gas System, diantaranya:

  1. Exhaust gases source: sumber gas inert diambil dari serapan gas buang boiler atau mesin utama karena mengandung gas buang di dalamnya.
  2. Inert gas isolating valve: berfungsi mengisolasi sistem saat tidak digunakan.
  3. Scrubbing tower: Gas buang memasuki scrub tower dari bawah dan melewati serangkaian semprotan air dan pelat penyekat untuk mendinginkan, membersihkan, dan membasahi gas. Tingkat SO2 berkurang hingga 90% dan gas menjadi bersih dari jelaga.
  4. Demister: Biasanya terbuat dari polypropylene, digunakan untuk menyerap kelembaban dan air dari gas buang yang diolah.
  5. Gas Blower: Biasanya dua jenis blower kipas digunakan, steam driven turbine blower untuk operasi inert gas dan electrically driven blower untuk pengisian ulang.
  6. Pressure regulating valve: tekanan pada tangki berbeda-beda dikarenakan perbedaan karakteristik muatan minyak dan atmosfer. Untuk mengontrol perbedaan tekanan ini dan menghindari panas berlebih dari kipas blower katup pengatur tekanan dipasang.
  7. Deck seal: untuk menghentikan gas yang kembali dari blower ke tangki muat.
  8. Mechanical non return valve: perangkat mekanis non-balik tambahan sejajar dengan deck seal.
  9. Deck isolating valve: Katup yang digunakan untuk mengisolasi kamar mesin dari sistem yang berada di deck.
  10. Pressure Vacuum (PV) breaker: membantu dalam mengendali kan tekanan berlebih atau tekanan turun pada tangki muat.
  11. Cargo tank isolating valves: Kapal tanker memiliki beberapa tangki muat dan masing-masing dilengkapi dengan isolating valve. Katup ini mengontrol aliran dari inert gas dan dioperasikan hanya oleh petugas yang bertanggung jawab di kapal.
  12. Mast riser: untuk mempertahankan tekanan gas inert pada saat pemuatan kargo dan selama waktu pemuatan tetap terbuka untuk menghindari tangki muat bertekanan.
  13. Safety and alarm system: pabrik pembuat Inert gas plant menyediakan berbagai fitur keselamatan untuk melindungi tangki dan mesin itu sendiri.

2 COMMENTS

  1. Bagaimana dengan sistem gas inert pada Tangki Pendam BBM dan pada Tangki Timbun? Apakah sekarang ini di aplikasikan/ berlaku juga pada tangki-tangki tersebut?

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Docking.id membantu galangan kapal indonesia untuk menjangkau pelanggannya di seluruh wilayah dan solusi shipowner untuk dapat menemukan dock space di galangan yang sesuai dengan jadwal dan fasilitas yang dibutuhkan bagi armadanya semudah ISI, CARI dan TEMUKAN. Temukan juga kemudahan mencari penyedia kebutuhan kapal dimanapun melalui website kami.