Jenis lain dari dok yang sering digunakan oleh shipyard atau galangan untuk membantu proses dok atau docking adalah graving dock atau dok kolam/dok gali. Graving dock yang sering juga disebut dok kolam/dok gali adalah suatu bangunan dok berbentuk kolam yang terletak ditepi laut atau sungai, mempunyai dinding yang kokoh seperti kolam. Untuk keluar masuknya kapal dari dok, maka dok kolam/graving dock sebuah pintu yang berbentuk seperti sebuah ponton, terbuat dari kontruksi baja, dimana pada pintu tersebut terdapat rongga – rongga yang dapat diisi air ataupun dikosongkan. Selain itu juga dilengkapi dengan katup – katup yang digunakan untuk proses pengisian rongga – rongga tersebut dengan air supaya pintu itu tenggelam. Untuk mengeluarkan air baik dari rongga-rongga pada pintu maupun air yang berada pada kolam maka dok ini dilengkapi dengan pompa air.
Sebagai tempat untuk membangun atau memperbaiki kapal, maka sama dengan fasilitas tempat pembangunan kapal yang lain, dok kolam/graving dock dalam operasionalnya selalu dilayani dengan berbagai peralatan angkat (crane) yang mempunyai kapasitas angkat cukup besar, sesuai dengan kapasitas dok kolam/graving dock itu sendiri yang berjalan di sisi atas dinding dok tersebut.
Berikut cara kerja dok kolam (Graving Dock) diantaranya :
- Sebelum kapal masuk dok, air dalam kolam dikosongkan untuk mengatur posisi keel block dan side block (tempat dudukan kapal diatas dok). Posisi keel dan side block harus menyesuaikan bentuk badan kapal bagian bawah.
- Katup-katup air pada dok kolam dibuka sehingga air masuk ke dalam dok kolam, sampai permukaan air di dalam dan di luar dok kolam sama tingginya.
- Air di dalam rongga-rongga pintu dikeluarkan sampai pintu dapat terapung (pintu terbuka) dan digeser atau dipindahkan.
- Kapal masuk kedalam dok diatur agar tepat duduk diatas keel block dan side block, sesuai metode yang digunakan.
- Pintu ditarik, digerakkan ke posisi menutup.
- Katup-katup air pada pintu dibuka sehingga air masuk kedalam rongga-rongga pintu dok dan pintu mulai tenggelam untuk menutup dok kolam tersebut.
- Air di dalam kolam dipompa keluar sampai kosong dan kapal siap untuk dilakukan proses docking
- Jika kapal sudah selesai direparasi atau dirawat, air laut dimasukkan lagi kedalam kolam sampai permukaan air di dalam dan di luar dok kolam sama tingginya sehingga kapal di dalam kolam terapung.
- Air di dalam rongga-rongga pintu dikeluarkan lagi sampai pintu dapat terapung (pintu terbuka) dan digeser atau dipindahkan kemudian kapal ditarik keluar dok dan kapal siap beroperasi kembali.
Sama halnya dengan jenis dok yang lain maka jenis dok kolam/graving dock ini memiliki keuntungan dan kerugian.
Keuntungan dari dok kolam/graving dock:
- Dok kolam/graving dock lebih aman di banding sistem yang lain.
- Tenaga utama untuk proses slip up dan slip down kapal pada dok kolam/graving dock menggunakan pompa air.
- Biaya pemeliharaan dok kolam/graving dock lebih kecil.
- Umur pemakaian dok kolam/graving dock lebih lama.
- Peralatan dan perlengkapan yang digunakan pada dok kolam/graving dock lebih sedikit.
Kerugian dari dok kolam/graving dock:
- Biaya pembuatan dok kolam/graving dock lebih mahal.
- Waktu pembuatan dok kolam/graving dock lebih lama.
- Kondisi tanah atau letak geografis dari dok kolam/graving dock harus betul-betul baik.
- Dok kolam/graving dock merupakan bangunan tetap yang tidak dapat dipindahkan.
Berikut beberapa referensi shipyard atau galangan kapal di wilayah Jakarta, Surabaya dan Batam yang menggunakan jenis dok kolam/graving dock untuk proses docking, diantaranya:
Wilayah Jakarta dan sekitarnya :
- PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
- Hamdok Shipyard
- PT. DAYA RADAR UTAMA (UNIT LAMPUNG
- PT. Samudra Marine Indonesia
- PT. Jasa Marina Indah
Wilayah Surabaya dan sekitarnya :
- PT. Dumas Tanjung Perak Shipyards
- PT. PAL INDONESIA (PERSERO)
- PT. BEN SENTOSA
- GALANGAN “PELNI SURYA”
- PT. DEWA RUCI AGUNG
Wilayah Batam dan sekitarnya :
- ASL MARINE HOLDINGS Ltd
- PT. BATAMEC SHIPYARD
- PT. MARCOPOLO SHIPYARD
- PT. BANDAR ABADI
- PT. SENTEK INDONESIA