DOCKING.ID BLOG

Indonesia Maritime Blog Informations

FEATURED TEKNIS TIPS

KOROSI PADA KAPAL DAN PENANGGULANGANNYA

Sebagian besar kontruksi kapal terbuat dari pelat baja. Pelat baja untuk bangunan kapal memiliki resiko kerusakan akibat terjadinya korosi. Menurut berbagai sumber pengertian korosi adalah reaksi antara logam dengan zat-zat disekitarnya seperti udara atau air sehingga menimbulkan senyawa baru. Munculnya senyawa baru tersebut biasa disebut dengan pengkaratan yaitu munculnya zat padat berwarna merah kecoklatan yang bersifat rapuh dan berpori. Korosi pada kontruksi kapal baja yang diakibatkan air laut dapat mengakibatkan menurunnya kekuatan kontruksi dan umur dari kapal, sehingga mengurangi jaminan keselamatan muatan dan penumpang kapal. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar akibat korosi pada kontruksi kapal akibat air laut maka diperlukan perlindungan korosi pada pelat kapal antara lain dengan cara menggunakan cat kapal dan penggunaan zinc anode pada bagian kontruksi kapal yang tercelup air laut.

Sumber: www.pexels.com

Mengutip dari National Association of Corrosion Engineers (NACE International), menurut buku yang ditulis oleh Fontana dan Greene pada tahun 1967 ada 8 jenis korosi dan cara yang penangulangan korosi pada kapal yang dapat anda lakukan :

1. Uniform Attack (Korosi Seragam)

Biasanya ditandai dengan reaksi kimia atau elektrokimia yang berlangsung secara seragam di seluruh permukaan yang terbuka atau di area yang luas. Reaksi kimia terjadi karena pH air yang rendah dan udara yang lembab, sehingga makin lama pelat baja makin menipis. Korosi jenis ini bisa dicegah dengan cara diantaranya, pemilihan material pelat baja yang tepat beserta pelapisannya (coating), diberi lapis lindung yang mengandung inhibitor dan perlindungan katodik (cathodic protection).

2. Galvanic or Two-Metal Corrosion (Korosi Galvanis)

Korosi ini terjadi karena adanya 2 logam yang berbeda dalam satu elektrolit sehingga logam yang bersifat lebih anodik akan terkorosi

3. Crevice Corrosion (Korosi Celah)

Korosi yang terjadi pada logam yang berdempetan dengan logam lain dan diantaranya terdapat celah yang dapat menahan kotoran dan air sehingga terdapat  kosentrasi oksigen. Jenis korosi ini biasanya disebabkan oleh lubang yang kecil, dan celah-celah di bawah kepala baut dan paku keling.

4. Pitting Corrosion (Korosi Lubang)

Korosi ini menimbulkan lubang yang terlokalisir pada permukaan logam. Lubang-lubang ini mungkin berdiameter kecil atau besar, tetapi dalam kebanyakan kasus mereka relatif kecil. Lubang terkadang terisolasi atau sangat berdekatan sehingga terlihat seperti permukaan kasar. Umumnya lubang dapat digambarkan sebagai rongga atau lubang dengan diameter permukaan hampir sama. Pitting adalah salah satu bentuk korosi yang paling merusak dan berbahaya.

5. Intergranular Corrosion

Intergranular adalah korosi terlokalisasi dalam daerah yang sempit dan terjadi di batas butir. Logam merupakan susunan butiran-butiran kristal seperti butiran pasir yang menyusun batu pasir. Butiran-butiran tersebut saling terikat yang kemudian membentuk mikrostruktur. Adanya korosi menyebabkan butiran menjadi lemah terutama di batas butir sehingga logam kehilangan kekuatan.

6. Selective leaching

Merupakan proses menghilangkan satu elemen dari solid alloy dengan proses korosi.

7. Erosion Corrosion

Korosi erosi adalah percepatan tingkat kerusakan atau serangan pada logam karena gerakan relatif antara cairan korosif dan permukaan logam. Umumnya gerakan ini cukup cepat, dan berkaitan dengan abrasi Korosi yang terjadi karena gesekan antara cairan yang korosif pada pemukaan logam ataupun karena aliran fluida yang sangat deras yang dapat mengikis lapisan pelindung atau aus pada logam.  Korosi ini biasanya terjadi pada bagian pipa dan propeller.

8. Stress-corrosion cracking

Mekanisme korosi tegangan terjadi akibat adanya hubungan dari 3 faktor komponen, yaitu bahan rentan terhadap korosi, adanya larutan elektrolit (lingkungan) dan adanya tegangan. Sebagai contoh, tembaga rentan terhadap senyawa amonia, baja ringan rentan terhadap larutan alkali dan baja tahan karat rentan terhadap klorida.

Korosi laut memiliki dampak yang signifikan terhadap umur kapal. Oleh karena itu strategi pengendalian korosi yang efektif harus dipilih dengan pemilihan lapisan yang sesuai untuk lingkungan laut. Pelapisan lambung kapal dengan cat memiliki fungsi khusus untuk melindungi kontruksi lambung kapal terutama yang terletak di bawah garis air dan kontruksi kapal di atas garis air. Pengecatan pada kapal biasanya disebut dengan marine coatings, dan terdapat 4 tipe diantaranya:

  1. Anti-fouling coatings
  2. Anti-corrosion coatings
  3. Foul release coatings
  4. Self-cleaning & self-polishing coatings

1 COMMENTS

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Docking.id membantu galangan kapal indonesia untuk menjangkau pelanggannya di seluruh wilayah dan solusi shipowner untuk dapat menemukan dock space di galangan yang sesuai dengan jadwal dan fasilitas yang dibutuhkan bagi armadanya semudah ISI, CARI dan TEMUKAN. Temukan juga kemudahan mencari penyedia kebutuhan kapal dimanapun melalui website kami.