Sebelum didirikannya PT. Biro Klasifikasi Indonesia sebagai badan klasifikasi nasional di Indonesia maupun badan klasifikasi di beberapa negara lain, bermula dari sejarah munculnya klasifikasi kapal pada sekitar tahun 1760-an. Dari sebuah kedai kopi di London milik Edward Lloyd yang pada saat itu di kedai kopi tersebut banyak berkumpul orang-orang yang dalam bisnisnya berhubungan dengan dunia perkapalan. Sampai akhirnya timbul ide dari Edward Lloyd untuk melakukan pencatatan (registrasi) terhadap kapal-kapal yang pemiliknya sering berkumpul di kedai kopinya. Dari kegiatan pencatatan (regristrasi) kapal-kapal tersebut maka dibentuklah badan klasifikasi kapal pertama yang bernama Lloyd’s Register of Shipping (LRS) pada tahun 1760.

Pada awalnya kapal-kapal tersebut dikelaskan dengan kelas A,B,C,D sesuai dengan kondisi kapal tersebut sesuai dengan penilaian para surveyornya yang kebanyakan merupakan para mantan kapten kapal yang mempunyai kompetensi menentukan laik tidaknya suatu kapal untuk berlayar. Penilaian tersebut muncul dari hasil pemeriksaan fisik kapal, permesinan, lambung kapal dan hal teknis perkapalan lainnya.

Sampai pada akhirnya diterbitkanlah aturan klasifilasi (rule) LRS yang pertama, rule ini digunakan sebagai standar teknis untuk pengklasifikasian kapal, dan terus menerus dilakukan penelitian dan pengembangan sesuai dengan teknologi dan perkembangan dunia perkapalan.

Kemudian beberapa badan klasifikasi berdiri di negara lain seperti Bureau Veritas (BV) di Perancis yang didirikan pada tahun 1826, Det Norske Veritas (DNV) di Norwegia pada tahun 1864, Germanischer Lloyd (GL) pada 1867 di Jerman, serta beberapa negara di luar Eropa seperti Jepang dengan berdirinya Nippon Kaiji Kyokai (Class NK) pada tahun 1899 dan di Amerika Serikat berdiri American Bureau of Shipping (ABS) tahun 1862. Pada saat ini telah banyak berdiri badan klasifikasi di berbagai negara yang melakukan klasifikasi terutama untuk kapal-kapal berbendera atau yang dimiliki pemilik lokal negara tersebut.

Negara Indonesia baru memiliki badan klasifikasi sendiri pada tahun 1964 yaitu PT. Biro Klasifikasi Indonesia. PT. Biro Klasifikas Indonesia (Persero) disingkat BKI didirikan pada tanggal 1 Juli 1964 yang merupakan satu-satunya badan klasifikasi nasional yang ditugaskan oleh pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Laut No. th.1/17/2 tanggal 26 September 1964 tentang Peraturan Pelaksana Kewajiban Kapal-kapal berbendera Indonesia untuk memiliki serfifikasi klasifikasi kapal yang dikeluarkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia. Kegiatan klasifikasi yang dilaksanakan oleh Biro Klasifikasi Indonesia merupakan kegiatan penggolongan kapal berdasarkan konstruksi lambung, mesin dan listrik kapal dengan tujuan memberikan salah satu penilaian atas kelayakan kapal laut tersebut untuk berlayar.

Bersumber dari situs web PT. Biro Klasifikasi Indonesia, Biro Klasifikasi Indonesia mempunyai kegiatan dibidang klasifikasi kapal, survei statutoria maupun kegiatan non klasifikasi.

Kegiatan Biro Klasifikasi Indonesia dibidang klasifikasi dan survei statutoria diantaranya :

1. Pemeriksaan konstruksi kapal, pengawasan dan pengujian serta penerbitan sertifikat kelas Biro Klasifikasi Indonesia, registrasi kapal dan konstruksi lepas pantai.
2. Pemeriksaan dan pengujian alat-alat apung dan fasilitas konstruksi lepas pantai.
3. Pengujian dan sertifikasi material dan komponen.
4. Pengujian dan penerbitan sertifikat kualifikasi juru las, inspektor las dan ahli las lainnya.
5. Pemeriksaan dan sertifikasi di bidang statutoria berdasarkan otorisasi dari pemerintah Republik Indonesia maupun dari pemerintah negara lain.
6. Bertindak sebagai agen dan atau mewakili klasifikasi asing / konsultan asing.
7. Pengawasan sistem mutu produk dan jasa perusahaan yang berkaitan dengan pembangunan kapal.

Sedangkan untuk kegiatan non klasifikasi PT. Biro Klasifikasi Indonesia diantaranya :

1. Non-destructive test
2. Energy & mineral resources certification
3. Industrial certification
4. Transportation certification
5. Marine inspection & supervision
6. Public & training
7. Mechanical testing laboratory